Siapa sangka Kota Surabaya merupakan satu-satunya kota didunia yang dikelilingi 11 benteng dan bungker pertahanan pantai. Salah satu benteng yang relatif utuh berada di kedung Cowek.
Benteng Kedung Cowek atau ada ada juga yang menyebut gudang peluru karena dulu tempat ini digunakan untuk menyimpan peluru, merupakan tempat yang memiliki potensi besar menjadi destinasi sejarah mengagumkan.
Benteng yang dibangun oleh belanda ini menyimpan sejarah yang luar biasa dan lokasinya pun menyuguhkan pemandangan indah. Perpaduan antara bangunan bersejarah dan panorama yang indah. Kedua hal tersebut mendorong saya berulang kali mengunjungi tempat ini.
“Tidak ada kota di dunia yang dikelilingi 11 benteng dan bungker pertahanan, tapi benteng yang relatif utuh itu berada di Kedung Cowek, tapi masih ditutupi oleh semak belukar,” kata Ady Setiawan sebagaimana dilansir dari AntaraJatim.com (21/11/2015).
Ady Setiawan merupakan sosok pemerhati sejarah kota surabaya, salah satu karyanya berupa buku tentang benteng-benteng surabaya.
Bentuk benteng kedung cowek bukan berupa satu bangunan benteng utuh, melainkan terdiri dari beberapa bangunan benteng. Terdapat jarak antara bangun benteng yang satu dengan yang lain.
Panjang benteng Kedung Cowek ini sekitar 700 meter, hampir satu kilo. Dengan lebar 10 meter.
Saat itu saya tidak bisa masuk ke dalam setiap bangunan benteng, lantaran beberapa diantaranya tertutup lebatnya semak belukar. Sehingga hanya bisa melihat dari kejauhan saja.
Padahal saya sudah melengkapi diri dengan stocking lengan, kaos tangan dan sepatu. Perlengkapan tersebut untuk menghindari duri semak belukar dan hewan menyengat, saat menjelajahi bangunan benteng.
Di dalam bangunan benteng tersebut memiliki ruangan-ruangan kosong, lubang ventilasi dan pengintaian. Salah satu bangunan benteng terdapat landasan meriam berbentuk setengah lingkaran, atau bangunan landasan meriam berbentuk lingkaran terpisah dari bangunan benteng.
Posisi semua bangunan benteng-benteng tersebut menghadap ke arah selat madura. Posisi ini sesuai dengan tujuan benteng dibangun.
Seperti yang dilansir dari JawaPos.com (10/11/2015), Ady menjelaskan, benteng Kedung Cowek itu merupakan benteng yang sengaja dibangun Belanda untuk melindungi pelabuhan Surabaya. Belanda membangun perlindungan kota sejak era H.W. Daedles.
Masih menurut Andy, benteng-benteng pertahanan yang dibangun Belanda di Surabaya punya kemiripan dengan sebelas benteng di Singapura dan Normandia.
Penjelasan Andy ini sekali lagi membuktikan bahwa benteng Kedung Cowek yang saya kunjungi berkelas dunia. Meskipun kondisi bangunanya tidak utuh lagi.
Kondisi bangunan yang demikian ini akibat bombardir meriam kapal perang Inggris. Dahsyatnya pertempuran antara pejuang Indonesia dengan armada kapal perang Inggris.
Benteng Kedung Cowek termasuk milik Belanda, beralih ke tangan Jepang kemudian jatuh ke tangan pejuang Indonesia yang menamakan dirinya Batalton Sriqijaya.
Dari Benteng Kedung Cowek inilah pejuang Indonesia berhasil menembak jatuh pesawat yang ditumpangi oleh Brigjen Guy Loder Symonds. Pesawat tersebut tengah memonitor jalannya pertempuran 10 Nopember 1945 dari udara.
Meriam yang awalnya ditembakkan ke berbagai sisi Kota Surabaya, beralih difokuskan ke arah benteng Kedung Cowek. “Sampai saat ini bekas-bekas peluru itu masih tersisa,” terang Andy sebagaimana dilansir dari JawaPos.com (10/11/2015).
Gempuran meriam-meriam dari kapal perang Inggris menyebabkan 200 pejuang Batalyon Sriwijaya gugur di dalam benteng Kedung Cowek.
Benteng pertahanan ini akhirnya berhasil dikuasai pihak Inggris. Berdasarkan catatan Inggris dalam Public Record Office Ref No. 172/6965 X/51512, disebutkan di Benteng Kedung Cowek saat itu ditemukan 400 ton amunisi meriam yang belum sempat digunakan.
Panorama Indah Benteng Kedung Cowek
Selain menikmati bangunan benteng beserta sejarahnya, sobat juga dapat menikmati suasana hutan, panorama selat madura dan pantai nambangan.
Saat saya memasuki kawasan benteng suasananya mirip dengan suasana hutan. Pohon-pohon besar dan semak belukar yang lebat menyelimuti bangunan benteng dan pepohonan.
Suasana mirip hutan seperti ini sesuatu hal yang langka di Surabaya. Bahkan hutan kota milik Pemkot Surabaya yang berlokasi di wilayah Pakal Benowo suasananya tidak demikian. Hutan kota Pakal Benowo terkesan gersang.
Sobat dapat melihatnya dibawah ini. Foto hutan kota Pakal Benowo ini saya ambil setahun yang lalu.
Beda dengan suasana di kawasan benteng Kedung Cowek.
Seperti diceritakan sebelumnya benteng pertahanan ini berada di pinggir pantai nambangan.
Pantainya bukan berupa pasir pantai, tapi berbatuan sungai.
Bebatuan ini memiliki fungsi mencegah ambrasi oleh gelombang laut.
Dari pantai ini pula kita bisa melihat jembatan Suramadu dari kejauhan.
Panorama pantai Nambangan atau selat madura bisa kami nikmati dari atas salah satu bangunan banteng yang berukuran besar.
Patut diperhatikan oleh sobat untuk berhati-hati saat berada diatas bangunan benteng. Jangan sampai terperosok lubang ventilasi yang tertutup semak belukar.
Lokasi Benteng Kedung Cowek
Benteng Kedung Cowek berada diantara Jembatan Suramadu dengan Taman Surabaya di jalan Bulak Cupat.
Tepatnya berada disisi kanan (arah timur) pintu masuk Jembatan Suramadu. Menuju ke kawasan tersebut kita melewati jalan dibawah Jembatan Suramadu.
Apabila sobat melewati Jembatan Suramadu, sobat akan melihat rerimbunan pohon yang berada di sebelah kanan jembatan Suramadu sisi Surabaya disitulah Benteng Kedung Cowek berada.
Sayang kawasan Benteng Kedung Cowek dalam pengawasan TNI AD. Untuk masuk ke dalam kita harus mendapat ijin terlebih dahulu.
Atau kita melewati jalur ilegal dengan menyusuri pantai berbatu yang berada di bawah Jembatan Suramadu. Cara lainya melalui jalan Nambangan atau pesarean Mbah Sumba.